Diungkapkan dalam master piece karya musik, Cantata No. 106 (BWV 106), Gottes Zeit ist die allerbeste Zeit [Gods time is the very best of times], atau Actus Tragicus, oleh Johann Sebastian Bach pada tahun 1917. Pada saat itu adalah pemakaman dari paman Bach. Disini Bach ingin menempatkan kita semua dalam perasaan malu dan tahu diri, karena kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri, keselamatan kita adalah keselamatan dari TUHAN.
Dimulai dengan Movement 1, Sonatina yang merupakan bagian terbaik dari komposisi Bach dimainkan oleh 2 Solo Recorder/Block Flute Alto, yang saling mengejar, satu sama lain, merupakan cara Bach, menunjukan, bagaimana kita harus berjuang mengejar mendapatkan dan memahami waktunya TUHAN.
Conductor: Rev. Billy Kristanto, Dipl. Mus. MCS
Choir Eliata
Alto Blockflute: Prasetyo Sampurno, Juhad Ansyari
Viola de gamba: Hery Sunarta, Kadensi, Ella, Obrien Kussoy
Cello: Asep Hidayat
Bass: Ari Moeladi
Friday, March 20th, 2009
07.30pm
Gereja Kristus Ketapang
Jl. K. H. Zainul Arifin No. 9
Jakarta Pusat
1. Sonatina
2a. Chorus
(Kisah Para Rasul 17:28)
Gottes
Zeit
ist
die
allerbeste
Zeit.
Tuhan punya
waktu
adalah
yang
terbaik
waktu.
{Waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik.}
In
ihm
leben,
Dalam
Dia
Hidup,
{Dalam Dia kita hidup,}
weben
und
sind
wir,
bergerak
dan
ada
kita,
{bergerak dan berada - move and being,}
solange
er
will.
selama
Dia
berkehendak.
In
ihm
sterben
wir
zur
rechten
Zeit,
Dalam
Dia
mai
kita
pada
yang tepat
waktu,
{Dalam Dia kita mati pada waktu yang tepat,}
wenn
er
will.
saat
Dia
berkehendak.
2b. Tenor Arioso
(Mazmur 90:12)
Ach,
Herr,
lehre
uns
bedenken,
Oh,
Tuhan,
ajari
kami
mencamkan,
daß
wir
sterben
müssen,
bahwa
kami
mati
pasti,
auf daß
wir
klug
werden.
supaya
kami
bijaksana
menjadi.
2c. Bass Aria
(Yesaya 38:1)
Bestelle
dein
Haus;
Rapikan
kamu punya
rumah,
denn
du
wirst
sterben
karena
kamu
akan
mati
und
nicht
lebendig
bleiben!
dan
tidak
hidup
tetap!
{dan tidak akan hidup abadi!}
2d. Chorus (Alto, Tenor, Bass) dan Soprano Arioso
(Sirach 14:17, Wahyu 22:20)
Es
ist
der
alte
Bund:
Ini
(tertulis)
di
yang terdahulu
perjanjian:
{Sudah tertulis di Perjanjian Lama:}
Mensch,
du
mußt
sterben!
Hai manusia,
kamu
pasti
mati!
Soprano:
Ja,
komm,
Herr
Jesu,
komm!
Ya,
datanglah,
Tuhan
Yesus,
datanglah!
3a. Alto Aria
(Mazmur 31:6)
In
deine
Hände
befehl
ich
meinen
Geist;
Ke dalam
Engkau punya
tangan
menyerahkan
aku
aku punya
nyawa;
{Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;}
du
hast
mich
erlöset,
Herr,
du
getreuer
Gott.
Engkau
telah
diriku
menebus,
TUHAN,
Engkau
yang setia
Allah.
{Engkau telah membebaskan aku TUHAN, Engkau Allah yang setia.}
3b. Bass Arioso dan Alto Chorale
(Lukas 23:43)
Heute
wirst
du
mit
mir
im
Paradies
sein.
Hari ini
akan
kami
dengan
Aku
di
Firdaus
berada.
{[Kata Yesus kepada penjahat di kayu salib:] Hari ini kamu akan bersama-Ku di Firdaus.}
Chorale:
Mit
Fried
und
Freud
ich
fahr
dahin
Dengan
damai
dan
ceria
aku
berangkat
ke sana
In
Gottes
Willen,
dalam
Tuhan punya
kehendak,
Getrost
ist mir
mein
Herz
und
Sinn,
terhibur
aku
aku punya
hati
dan
pikiran,
Sanft
und
stille.
penuh damai
dan
ketenangan.
Wie
Gott
mir
verheißen
hat:
Sebagaimana
Allah
bagiku
menjanjikan
telah;
{Sebagaimana Allah telah menjanjikan padaku,}
Der
Tod
ist
mein
Schlaf
geworden.
itu
kematian
adalah
aku punya
tidur
menjadi.
{kematian hanyalah tidur sementara bagiku.}
4. Chorale
Glorie,
Lob,
Ehr
und
Herrlichkeit
Kejayaan,
pujian,
kehormatan
dan
kemegahan
Sei dir,
Gott
Vater
und
Sohn
bereit,
bagi-Mu,
Allah
Bapa
dan
Anak
diberikan,
Dem
heilgen
Geist
mit
Namen!
kepada
yang kudus
Roh
bernama!
{juga kepada Roh Kudus!}
Die
göttlich
Kraft
Yang
berasal dari Allah
kekuatan
{Kekuatan yang berasal dari Allah}
Mach
uns
sieghaft
membuat
kita
penuh kemenangan
Durch
Jesum
Christum,
Amen.
melalui
Yesus
Kristus,
Amen.
No comments:
Post a Comment